Kamis, 01 Januari 2009

Analisa Pelempar Sepatu

MUNTAZAR AL-ZAIDI

Dendam....

Mungkin itulah sifat alami yang sedang dirasakan rakyat Baghdad saat Presiden AS,George W.Bush dengan serta merta menghancurkan kota tersebut dan membunuh rakyatnya dengan suka hati, keji bahkan menodai gadis-gadis mereka seperti orang tanpa dosa.

Apa yang dilakukan oleh Muntazar tersebut bila ditelaah secara egoisme memang wajar. Siapapun akan dendam bila melihat musuh dengan bebasnya mengajak kerja sama dengan kota yang telah dihancurkan sebelumnya. Apalagi saat ia mengulang perkataan Perdana Menteri Irak “Terima Kasih”. Pedih rasanya bila mendengar kata-kata tersebut dari musuh. “Terima kasih”, terima kasih untuk kota yang telah suka hati dihancurkan, menzdhalimi dan menyakiti hati rakyat Baghdad.

Namun bila teliti sesuai dengan norma-norma etika. Tindakan pelemparan sepatu itu bukanlah sesuatu yang baik, atau bagus untuk ditiru. Itu hanyalah keegoisan seseorang (walaupun rakyat Baghdad menyanjungnya dengan ungkapan “pahlawan”). Terutama sepatu itu dilempar ke Presiden AS khusus dikenakan ke kepala. Itulah sikap dan perilaku manusia saat ini. Ingin hati berjihad tapi justru membuat suatu sensasi.

Contohnya saja di zaman Nabi Muhammad saw dahulu, kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun Rasulullah dicaci, didzalimi, disiksa tapi tidak pernah melakukan serangan balasan. Justru Rasulullah semakin gencar menyampaikan amanah-amanah –Nya. Sangat berbeda dengan keadaan saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar